Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Editorial

Suatu peringatan kecil

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Maret 2012

Diterjemahkan dari The Christian Science Journal, edisi Maret 2011


Terkadang sangat membantu untuk diingatkan kembali kepada sesuatu yang sudah kita ketahui dengan baik. Itulah maksud editorial pendek ini, semata-mata mengingatkan kita untuk berdoa bagi diri sendiri setiap hari. Anjuran ini berlaku untuk semua penganut agama apa pun. Pemimpin Ilmupengetahuan Kristen, Mary Baker Eddy, menyatakannya sebagai berikut: “Satu hal yang saya inginkan sekali, dan minta dengan sangat, yakni, agar para pelajar Ilmupengetahuan Kristen, di sini dan di mana saja, berdoa setiap hari untuk dirinya sendiri; tidak dengan kata-kata, atau dengan bersujud, tetapi secara mental, dengan rendah hati, dan dengan teguh” (Miscellaneous Writings 1883 – 1896, hlm. 127). Secara praktis, hal ini berarti bahwa setiap orang yang menjadi anggota Gereja Ny. Eddy setiap hari secara sadar mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa dia benar-benar yakin akan kebenaran tentang Allah dan manusia. Kebenaran ini dapat dirangkum dalam fakta bahwa Allah adalah kebaikan yang mencakup segala-galanya dan bahwa ciptaan adalah cerminanNya yang kudus, sama sekali terpisah dari yang kita sebut zat.

Ada banyak cara untuk berdoa bagi diri sendiri atau orang lain. Dalam Ilmuppengetahuan Kristen tidak ada rumus untuk berdoa, tetapi berdoa harus selalu dilakukan secara mental, dengan rendah hati, dan teguh. Doa permohonan yang rendah hati bisa efektif. Demikian pula doa penalaran, penegasan, dan penyangkalan. Setiap doa yang efektif, berkembang melalui ilham yang diterima saat itu, saat kita menggapai kepada Allah, Kasih, penuh kerendahan hati. “Doa Harian” seperti tertulis dalam Buku Pedoman Gereja Indukmembantu menjadikan pikiran kita mudah menerima dan rendah hati, dan mempersiapkan kita untuk berdoa secara lebih rinci.

Salah satu doa untuk setiap hari yang dianggap bermanfaat oleh banyak orang,  mengacu secara garis besar kepada doa yang diberikan Kristus Yesus kepada para muridnya, yang umum dikenal sebagai Doa Bapa Kami. Dalam doa ini, Yesus adalah Guru kita, atau pembimbing serta penasehat kita. Dipahami dari sudut pandang rohaniah sebagaimana dinyatakan dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan,  secara logis dan lembut doa itu menetapkan dalam pikiran kita kesemestaan Allah, kebaikan, dan ketidaksesuatuan kejahatan atau kesesatan.

Sudah pasti setiap doa perlu dilindungi. Perlawanan terhadap kegiatan harian ini sungguh luar biasa besarnya. Kesesatan senantiasa menyatakan kedengkian terhadap kebenaran.  “Dari awal sampai akhir, ular itu dengan penuh kebencian mengejar ide yang rohaniah” (Mary Baker Eddy,  Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, hlm. 564). Magnetisme hewani yang secara terselubung dan tidak bersuara beroperasi melalui saran mental yang agresif, dapat membuat kita lupa atau enggan untuk berdoa bagi diri kita sendiri setiap hari, atau membuat kita merasa puas dengan pemikiran yang didasarkan pada hal-hal yang kebendaan. Beberapa orang mengatakan tidak punya waktu untuk berdoa, meskipun doa yang penuh kerendahan hati hanya memerlukan beberapa menit saja. Sebagian orang sama sekali lupa berdoa. Ada juga yang mengatakan tidak melihat perbedaan dalam hidup mereka, apakah mereka berdoa bagi diri sendiri ataupun tidak, walau hal ini mungkin mengisyaratkan perlunya berdoa secara lebih mendalam atau lebih sering. Bahkan ada yang mengatakan bahwa hanya orang yang lemah yang berdoa, tetapi jika kerendahan hati di hadapan Allah merupakan suatu kekuatan, kita dapat mengatakan bahwa hanya orang yang kuat yang mau berdoa.

Sesungguhnya jika hari ini anda belum berdoa untuk diri sendiri, mungkin anda ingin berhenti membaca editorial ini sejenak, dan berdoa. Pusatkanlah perhatian anda secara khusus kepada hubungan berharga yang anda miliki dengan Allah yang Maha Kuasa, Maha Baik.

Membela doa kita dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah satunya adalah membiarkan Kristus, Kebenaran, mengingatkan kita, bahwa Ilmupengetahuan Kristen bukan semata-mata pesaing buatan manusia atau suatu alternatif bagi ilmu kedokteran atau teologi yang populer, betapa pun banyaknya orang yang merasa terbantu oleh  kedua hal terakhir. Ilmupengetahuan ilahi adalah firman Allah itu sendiri, Penghibur yang dijanjikan Yesus Kristus, yang ditemukan serta didirikan oleh Mary Baker Eddy, dan pelajar Ilmupengetahuan Kristen adalah pengikutnya yang taat.

Setelah membela doa kita, sangatlah membantu untuk menetapkan dengan jelas dalam pikiran, bahwa Allah adalah kebaikan yang meliputi segala-galanya dan bahwa manusia serta alam semesta adalah ciptaanNya dalam bentuk ide-ide rohaniah, yang setiap saat tidak pernah terkait  dengan zat dalam bentuk apa pun. Hal ini dapat dilakukan dengan merenungkan dan mengulang kembali dengan pikiran terbuka serta sikap mudah menerima, konsep-konsep tersebut, agar tertanam dengan kuat dalam pikiran sebagai kebenaran yang kita terima dan kita kasihi.

Perenungan ini secara wajar menjadikan kita sadar bahwa tidak ada kejahatan dalam bentuk apa pun, di mana pun, di dalam seluruh ciptaan Allah yang kudus. Kesadaran ini melindungi orang yang berdoa serta doanya, dari kecenderungan untuk kembali kepada cara pemikiran duniawi. Kita tidak perlu  terkecoh untuk melupakan kebenaran, sesudah menyegarkan pikiran dengan kebenaran itu.

Doa yang penuh kerendahan hati selalu mendatangkan kesadaran rohaniah yang lebih kuat dan penyembuhan rohaniah yang lebih baik. Adakah sesuatu yang lebih penting bagi manusia atau dunia?

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.